Jakarta (22/06/2025) – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kota Jakarta ke-498, Masjid Jami’ Angke Al-Anwar, Kelurahan Angke, Jakarta Barat, menjadi saksi sebuah acara besar yang memadukan spiritualitas, sejarah, dan budaya dalam satu napas. Bertajuk “Bedah Literasi & Haul Pangeran Tubagus Angke (Ki Gede Bagus Angke)”, acara ini dirangkai dengan ziarah dan doa bersama di Makam Keramat Ki Gede Bagus Angke.
Mengusung tema “Dengan Hati yang Ikhlas, Keberkahan Terpancarnya Kebersamaan, Memperkuat Persaudaraan, Membentuk Insan yang Mulia”, kegiatan ini menegaskan eksistensi nilai-nilai luhur masyarakat Betawi-Banten di tengah gemerlap ibu kota.
Sesi bedah literasi menghadirkan Pangersa Raden Agus Al Imron Al Bantani Al Jakarta, Dewan Pembina Majelis Angke Jayakarta II, Shohibul Ijazah Ratib Kamilah Nusantara, serta Dewan Pakar Majelis Adat Kerajaan Nusantara. Dengan gaya tutur khasnya, ia mengupas literasi sejarah dan spiritualitas Ki Gede Bagus Angke secara mendalam.
Acara ini semakin khidmat dengan kehadiran para tokoh adat, ulama, dan pejabat lintas wilayah, di antaranya:
- Pangeran Adipati Raja Barik Barlian Suro Wiyoto, S.H., M.H. – Pemangku Adat Keraton Jipang, Cepu Blora
- Tubagus Mogi Nurfadhil Satya Tirtayasa – Ketua Umum Robithoh Babab Kebantenan, Lembaga Kekancingan Babad Kesultanan Banten
- Raden Muhammad Irfanata Diharja Mertakusuma – Sohibul Maqom Keramat Ki Gede Bagus Angke
- Abah H. Maung Hercules Rosario Marshal – Ketua Umum GRIB Jaya
- Bunda Fahira Idris – Anggota DPD RI, Ketua Umum Bang Japar
- KH. Ahmad Mukhlis Fadil – Ketua DPW PWILS DKI Jakarta, Pimpinan Ponpes Al Sholihin Al Abror
- Firmansyah, S.E., M.M. – Lurah Angke
- H. Yustiar – Sesepuh Angke, Kecamatan Tambora
Salah satu momen sakral adalah penyerahan dokumen Silsilah Nasab dari Lembaga Kekancingan Babad Kesultanan Banten kepada Sohibul Maqom Keramat Ki Gede Bagus Angke, Raden Muhammad Irfanata Diharja Mertakusuma, oleh Tubagus Mogi Nurfadhil Satya Tirtayasa. Prosesi ini menjadi simbol penghormatan atas amanah penjagaan maqom serta pengakuan terhadap garis keturunan yang terjaga hingga kini.
KH. Ahmad Mukhlis Fadil selaku pimpinan Ponpes As Sholihin Al Abror dan Ketua DPW PWILS DKI Jakarta turut mendampingi, menegaskan dukungan para ulama terhadap pelestarian warisan sejarah dan spiritual para wali besar Nusantara.
Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan Ratib Kamilah, pembacaan manaqib, tausiyah sejarah, hingga ziarah bersama di kompleks makam. Aura kebersamaan dan penghormatan terhadap leluhur memenuhi masjid, menegaskan bahwa Jakarta bukan hanya kota beton, melainkan juga kota dengan akar budaya dan spiritual yang kokoh.
Kegiatan ini menjadi pengingat bagi generasi muda bahwa di balik hiruk pikuk ibu kota, terdapat warisan agung para wali dan ulama yang harus terus dijaga demi memperkuat persaudaraan dan membentuk insan mulia berakhlak luhur.