• About Us
  • Privacy Policy
  • Contact
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Hukum
  • Keislaman
  • Opini
  • Tekno
  • Pendidikan
  • Olah Raga
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
newsky.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Nasional
  • Tekno
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Keislaman
Beranda Opini

Relevansi NU dan Identitas Islam Nusantara Pasca Munculnya PWI-LS

Admin oleh Admin
7 Agustus 2025
dalam Opini
0
0
BAGIKAN
85
DILIHAT
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Didin Syahbudin

Identitas Islam Nusantara yang selama ini melekat untuk Ormas Nahdlatul Ulama (NU) belakang ini tergeser pasca munculnya Ormas Islam baru Bernama Perjuangan Walisongo Indonesia-Laskar Sabilillah (PWI-LS).

Para pemerhati sosial budaya dan keagamaan di Indonesia menilai PWI-LS telah mampu memikat kaum Islam Tradisonalis dari mulai ulama dan masyarakatnya untuk bergabung dengan Ormas Islam yang baru berumur dua tahun tersebut. Bahkan kabarnya laskar PWI-LS yang berjumlah ratusan ribu itu banyak di antaranya merupakan mantan anggota Banser dan Pagar Nusa. Awalnya, banyak di antara mereka tetap aktif dikedua Ormas itu, tetapi semenjak PBNU menerbitkan surat yang menyatakan PWI-LS bukan merupakan bagian struktural NU disusul dengan pernyataan nonformal sebagian petinggi PBNU yang melarang anggota Banser untuk aktif di PWI-LS, anggota Banser terpaksa harus memilih satu di antara keduanya. Yang demikian itu kemudian membuat nama PWI-LS semakin independen dan lebih terbuka.

Related Posts

الأبحاث العلمية أثبتت أن وجود الفقيه المقدم لم يسجل في التاريخ بل تؤكد انه شخص خيالي

Habib Assegaf Berencana Membunuh Megawati Dua Kali dan Jendral (Purn) Benny Moerdani (?)

PAD sebagai Cerminan Kinerja Pimpinan dan Aparatur Daerah

KH Imaduddin Utsman al-Bantani: Ulama Pembebas Akal dan Penjaga Marwah Ulama Nusantara

Nilai-nilai Islam yang toleran serta faham Islam Ahlussunah Waljamaah yang diusung oleh PWI-LS tidak berbeda dengan NU. Yang membedakan mereka adalah ketegasan mereka sebagai penerus perjuangan Walisongo yang menyebarkan faham Islam Rahmatan Lil’alamin. Juga sikap tegas PWI-LS terhadap upaya pembelokan sejarah Islam di Nusantara dan perjalanan bangsa Indonesia dari masa ke masa yang dilakukan oleh kaum imigran serta keberpihakan yang nyata terhadap peran kiai-kiai pribumi Nusantara.

PWI-LS juga menyatakan bahwa Islam sebagai agama mayoritas harus melindungi agama minoritas begitupula suku Jawa. Keduanya adalah mayoritas di tengah bangsa Indonesia yang menurut PWI-LS, jika keduanya telah memiliki keinsafan untuk mengayomi yang lainnya maka keharmonisan dan persatuan bangsa Indonesia dalam bingkai NKRI akan tetap bisa dijaga selama-lamanya. Menurut PWI-LS sikap mengayomi dari mayoritas itu akan menumbuhkan rasa hormat dari minoritas dan akan bermuara kepada hilangnya sifat saling curiga dan menumbuhkan sikap saling menyayangi.

Hal lain dari Ormas Islam yang diketuai oleh KH. Abas Bili Yahsyi dari Pesantren Buntet Cirebon yang memikat hati masyarakat adalah sikap mereka terhadap usaha menjaga ajaran Walisongo dan kebudayaan Nusantara. Dalam acara-acara yang digelar PWI-LS ditampilkan kesenian dan budaya local Nusantara, hal tersebut kemudian menumbuhkan rasa bangga terhadap kekayaan budaya sendiri.

PWI-LS pula dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap klaim keturunan Nabi dari kaum Ba’alwi. Menurut PWI-LS kaum Ba’alwi yang disebut dengan habib itu bukan keturunan Nabi Muhammad SAW. DNA mereka berhaplogroup G yang merupakan penanda dari keturunan Suku kaukasus Bangsa Turki Kuno. Mereka pun menolak keras klaim para habib bahwa kaum Ba’alwi lebih mulia secara dzat dari bangsa Indonesia. Bagi PWI-LS bangsa Indonesia yang telah mendiami tanah Nusantara ribuan tahun yang silam adalah keturunan mulia dan lebih mulia secara dzat dari kaum Ba’alwi.

Menurut para pengamat sosial, hal terakhir itulah yang paling memikat kaum Islam Tradisionalis di Indonesia sehingga meyakinkan mereka bergabung dengan PWI-LS. Ormas NU dinilai absen dalam hal yang dirasa urgen bagi kaum Islam tradisionalis. Kaum Islam tradisionalis yang selama ini memendam kejengkelan terhadap perilaku para Ba’alwi terhadap para kiai di akar rumput merasa terwakili oleh ketegasan PWI-LS. Dalam wadah PWI-LS kiai-kiai di kampung merasa aman dari perilaku menjengkelkan para Ba’alwi tanpa harus takut lagi dengan doktrin-doktrin using kiai-kiai NU yang masih mukibin yang menakuti mereka dengan kuwalat dan sebagainya.

Hal menarik dari munculnya PWI-LS adalah relasi antara kaum Islam Tradisionalis di masa yang akan datang dengan Ormas NU yang selama ini menjadi identitas mereka. Kaum Islam tradisoinalis yang selama ini mengidentifikasi diri atau merasa dekat dengan NU apakah akan bergeser kepada PWI-LS. Apakah ke depan NU akan hanya terkonsentrasi di pesantren basis NU saja, sementara Islam tradisionalis di luar basis pesantren akan mengidentifikasi sebagai bagian dari PWI-LS. Walaupun tentu kemungkinan itu tidak serta merta mengatakan bahwa dalam PWI-LS tidak mempunyai basis pesantren. Struktur pengurus PWI-LS yang hari ini ada justru menunjukan para kiai-kiai pengasuh pesantren merupakan mayoritas dalam struktur kasepuhan setiap tingkatan kepengurusan PWI-LS. Ditambah ketua PWI-LS merupakan kiai pengasuh pesantren dari salah satu pesantren tertua di Indonesia. Nampaknya relasi NU, PWI-LS dan Islam tradisionalis akan menarik diamati di masa-masa mendatang.

Wassalam.

Tagar: didin syahbudinIslam Nusantarakenapa pwils lahirnasab habibNUpolemik nasabPWI-LSPWILSpwils pemalangRelevansitesis kiai imadtesis nasab

TerkaitArtikel

Keislaman

الأبحاث العلمية أثبتت أن وجود الفقيه المقدم لم يسجل في التاريخ بل تؤكد انه شخص خيالي

oleh Admin
26 Juli 2025
0

كتبه: الشيخ عمادالدين عثمان البنتني الجاوي الشافعي (رئيس لجنة الفتوى لمجلس علماء إندونيسيا في محافظة بنتن)ذكر علي السكران في البرقة...

Baca lebihDetails

Habib Assegaf Berencana Membunuh Megawati Dua Kali dan Jendral (Purn) Benny Moerdani (?)

22 Juli 2025

PAD sebagai Cerminan Kinerja Pimpinan dan Aparatur Daerah

12 Juli 2025

KH Imaduddin Utsman al-Bantani: Ulama Pembebas Akal dan Penjaga Marwah Ulama Nusantara

29 Juni 2025

PBNU: Refleksi Kepemimpinan KH. Miftahul Akhyar dan Gus Yahya

29 Mei 2025

RSUD Milik Pemprov Banten Bertambah: Nama Dua Tokoh Banten Diabadikan

26 Mei 2025

Terbaru

Berita

Menghadiri Acara Habib Lutfi di Istiqlal Warganet Serukan Nasaruddin Umar Dicopot Dari Menag

oleh Admin
11 Agustus 2025
0

Menteri Agama Nasaruddin Umar kesandung masalah serius. Hanya karena hadir dalam acara Zikir Kebangsaan Bersama Habib Lutfi di Masjid Istiqlal,...

Baca lebihDetails

Menghadiri Acara Habib Lutfi di Istiqlal Warganet Serukan Nasaruddin Umar Dicopot Dari Menag

Tokoh NU Prof Abdul Hadi Sesalkan Nasarudin Umar Hadir Acara Habib Lutfi di Istiqlal

Klaim Nasab KRT Sumadiningrat: Beranikah Rumail Abbas dan Pihak Luthfi bin Yahya Hadapi Dialog Ilmiah Terbuka?

Relevansi NU dan Identitas Islam Nusantara Pasca Munculnya PWI-LS

Menikah Lagi Tanpa Izin Istri Sah, Pria di Bogor Divonis 10 Bulan Penjara

PWI-LS Desak DPRD Pemalang Bentuk Pansus Bentrokan Pemalang Minta Pertenggungjawaban Bupati

Prev Next

BeritaPopuler

Dilaporkan, Gus Fuad Banjir Dukungan Pribumi Nusantara

oleh Kang Dins
30 Maret 2025
0

Rizieq Shihab Dilaporkan Ke Polres Banyuwangi

oleh Kang Dins
14 April 2025
0

Panitia Haul Syekh Nawawi Al-Bantani ke-132: Tepis Isu Miring Didanai PIK 2

oleh Kang Dins
24 April 2025
0

newsky.id

Copyright © 2025

Navigasi

  • Nasional
  • Tekno
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Keislaman

Ikuti Kami

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Hukum
  • Keislaman
  • Opini
  • Tekno
  • Pendidikan
  • Olah Raga

Copyright © 2025