Perseteruan antara Habib Lutfi dan PBNU mengalami babak baru, kini melibatkan Nasaruddin Umar yang menjabat sebagai Menteri Agama. Sebelumnya Habib Lutfi mendirikan organisasi tarikat baru yang Bernama JATMA ASWAJA. Hal itu dianggap Sebagian warga NU sebagai upaya pecah belah jamaah tarikat di organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Pasalnya di NU sudah lama terbentuk organisasi tarikat yang Bernama Jatman.
Jatma Aswaja besutan Habib Lutfi mengadakan acara Zikir Kebangsaan di Masjid Istiqlal Minggu (10/08) malam di Masjid Istiqlal. Acara itu mengundang Presiden Prabowo dan Menteri Agama dan sejumlah pejabat lainnya. Presiden Prabowo tidak hadir, namun Menteri Agama Nasarudin Umar hadir dalam acara tersebut.
Kehadiran Nasarudin itu disayangkan oleh tokoh NU Prof. Abdul Hadi yang dituangkan dalam sebuah surat terbuka di bawah ini:
SURAT TERBUKA UNTUK MENTERI AGAMA RI
Kepada yth
Menteri Agama RI
Di Jakarta
Demak,11-08-2025
Assalamu’alaikum wr. wb.
Bersama ini, kami menyatakan “penyesalan mendalam” atas dukungan penuh Menteri Agama RI terhadap penyelenggaraan Jatma Aswaja kemarin, karena:
- Mengizinkan penyelenggaraan tersebut di Masjid Istiqlal, yang seharusnya dijaga kesuciannya dan statusnya sebagai simbol negara.
- Ketidakadilan Menag yang lebih menganakemaskan Jatma Aswaja dari pada Jatman NU. Beliau berkenan hadir, sementara di pelantikan Idaroh Aliyah Jatman tidak sudi hadir.
- Penyebutan “Guru kami” dan “Maulana” menunjukkan ketidakpedulian Menag terhadap isu panas di sekitar Habib Luthfi bin Yahya.
- Menag telah mengabaikan seruan PBNU dan sangat mungkin menimbulkan perpecahan ummat, khususnya Nahdliyin, semakin parah.
Demikian, semoga surat saya didengarkan. Terima kasih.
Wassalam,
Hormat saya,
Ttd
Prof. Dr. Abdul Hadi Muthohar, MA.